 |
| KOMPAS.com/Achmad Faizal Barang bukti software microsoft dan label COA palsu diamankan di Mapolda Jatim. |
SURABAYA, News Zone - Perusahaan distributor software Microsoft palsu yang berhasil tertangkap kemarin ternyata sudah beroperasi selama dua tahun lebih. Produk palsu tersebut sudah beredar ke masyarakat luas, dan sebagian besar pembelinya adalah kalangan penjual komputer.
Hasil pendalaman yang dilakukan polisi dibantu pihak kuasa hukum Microsoft, ada banyak pedagang komputer yang menginstal software tidak berlisensi ke laptop baru, pedagang tersebut juga menempelkan label COA palsu, sehingga seakan-akan software yang dimilikinya asli.
''Modus ini biasa dilakukan pada laptop bermerek yang dijual kosongan tanpa software. Biasanya harga lebih murah daripada harga laptop yang berlisensi resmi,'' kata Kuasa Hukum Microsoft Corporation, Benhard Paul Sibarani, Jumat (14/12/2012).
Praktik tersebut, kata Benhard, menimbulkan risiko yang tinggi kepada konsumen, karena komputer mereka berpotensi terserang virus dan infeksi software lainnya yang dapat mempengaruhi kerja komputer, bahkan merusak komputer.
Pihak Microsoft mengapresiasi hasil kerja Tim Subdit I Ekonomi Ditreskrimsus Polda Jatim dalam membongkar distributor software microsoft palsu tersebut, karena berdasarkan catatatan pihaknya, hasil tangkapan kali ini adalah yang terbesar dari tangkapan yang pernah ada sebelumnya. ''Ini adalah bentuk komitmen pemerintah dalam memberikan perlindungan kepada konsumen,'' ujarnya.
Kemarin, Polda Jatim merilis menggerebek perusahaan distributor software palsu di kawasan Tambak Bening Surabaya setelah diintai selama 5 hari. Di kantor PT Rey Corpora Internasional itu, polisi menemukan 46 keping software microsoft palsu, 160 stiker label COA palsu yang diduga berasal dari China, serta 35 label COA bekas (asli) dari komputer lama. Pemilik perusahaan, RD (22), warga Jl Raya Sutorejo Prima Surabaya juga berhasil diamankan.
Hasil pendalaman yang dilakukan polisi dibantu pihak kuasa hukum Microsoft, ada banyak pedagang komputer yang menginstal software tidak berlisensi ke laptop baru, pedagang tersebut juga menempelkan label COA palsu, sehingga seakan-akan software yang dimilikinya asli.
''Modus ini biasa dilakukan pada laptop bermerek yang dijual kosongan tanpa software. Biasanya harga lebih murah daripada harga laptop yang berlisensi resmi,'' kata Kuasa Hukum Microsoft Corporation, Benhard Paul Sibarani, Jumat (14/12/2012).
Praktik tersebut, kata Benhard, menimbulkan risiko yang tinggi kepada konsumen, karena komputer mereka berpotensi terserang virus dan infeksi software lainnya yang dapat mempengaruhi kerja komputer, bahkan merusak komputer.
Pihak Microsoft mengapresiasi hasil kerja Tim Subdit I Ekonomi Ditreskrimsus Polda Jatim dalam membongkar distributor software microsoft palsu tersebut, karena berdasarkan catatatan pihaknya, hasil tangkapan kali ini adalah yang terbesar dari tangkapan yang pernah ada sebelumnya. ''Ini adalah bentuk komitmen pemerintah dalam memberikan perlindungan kepada konsumen,'' ujarnya.
Kemarin, Polda Jatim merilis menggerebek perusahaan distributor software palsu di kawasan Tambak Bening Surabaya setelah diintai selama 5 hari. Di kantor PT Rey Corpora Internasional itu, polisi menemukan 46 keping software microsoft palsu, 160 stiker label COA palsu yang diduga berasal dari China, serta 35 label COA bekas (asli) dari komputer lama. Pemilik perusahaan, RD (22), warga Jl Raya Sutorejo Prima Surabaya juga berhasil diamankan.
