Comet Wirtanen |
News Zone - Bila Anda bepergian keluar rumah setelah tenggelamnya matahari pekan ini, maka Anda akan dapat menyaksikan lintasan meteor di langit.
Dilansir Nasa.gov, Rabu (12/12/2012), tidak hanya hujan meteor Geminid yang aktif karena Bumi melewati puing-puing "komet batu" 3200 Phaethon. Namun, para peramal cuaca mengatakan bahwa akan terdapat hujan meteor baru yang tampil di akhir tahun.
"Sumber dari hujan meteor baru ini adalah Comet Wirtanen. Debu dari komet ini akan melintasi atmosfer Bumi yang menampilkan sekira 30 meteor per jam," ujar Bill Cooke dari Meteoroid Environment Office NASA.
Comet Wirtanen telah ditemukan pada 1948. Benda luar angkasa tersebut terungkap pasca Perang Dunia II dan menempuh 5,4 tahun untuk mengorbit Matahari.
Meskipun komet ini telah mengitari orbit Bumi beberapa kali, namun Bumi belum pernah berada dalam aliran puing-puing komet tersebut.
Model komputer yang dijalankan peramal cuaca Mikhail Maslov asal Rusia, memprediksi sekira empat aliran yang melintasi antara 10 dan 14 Desember 2012.
"Periode waktu ini juga termasuk puncak hujan meteor Geminid tahunan yang kuat," tutur Cooke. Ia mengatakan, bagi para penikmat langit, mereka disarankan untuk melihat "meteor night" setelah tenggelamnya matahari di 13 Desember 2012.
"Hujan meteor baru ini akan dapat dilihat di sore hari. Hujan meteor baru ini juga akan berlangsung dengan Geminid hingga fajar," jelasnya.
Hujan meteor baru ini belum memiliki nama. Sebelum memberikan nama, astonom akan menunggu apakah fenomena alam tersebut akan benar-benar terjadi.
Menurut model dinamis Maslov, hujan meteor ini terletak di konstelasi atau rasi bintang Pisces. Kemungkinan, astronom akan menamai hujan meteor baru yang kabarnya bergerak lambat ini dengan sebutan Piscids.
Dilansir Nasa.gov, Rabu (12/12/2012), tidak hanya hujan meteor Geminid yang aktif karena Bumi melewati puing-puing "komet batu" 3200 Phaethon. Namun, para peramal cuaca mengatakan bahwa akan terdapat hujan meteor baru yang tampil di akhir tahun.
"Sumber dari hujan meteor baru ini adalah Comet Wirtanen. Debu dari komet ini akan melintasi atmosfer Bumi yang menampilkan sekira 30 meteor per jam," ujar Bill Cooke dari Meteoroid Environment Office NASA.
Comet Wirtanen telah ditemukan pada 1948. Benda luar angkasa tersebut terungkap pasca Perang Dunia II dan menempuh 5,4 tahun untuk mengorbit Matahari.
Meskipun komet ini telah mengitari orbit Bumi beberapa kali, namun Bumi belum pernah berada dalam aliran puing-puing komet tersebut.
Model komputer yang dijalankan peramal cuaca Mikhail Maslov asal Rusia, memprediksi sekira empat aliran yang melintasi antara 10 dan 14 Desember 2012.
"Periode waktu ini juga termasuk puncak hujan meteor Geminid tahunan yang kuat," tutur Cooke. Ia mengatakan, bagi para penikmat langit, mereka disarankan untuk melihat "meteor night" setelah tenggelamnya matahari di 13 Desember 2012.
"Hujan meteor baru ini akan dapat dilihat di sore hari. Hujan meteor baru ini juga akan berlangsung dengan Geminid hingga fajar," jelasnya.
Hujan meteor baru ini belum memiliki nama. Sebelum memberikan nama, astonom akan menunggu apakah fenomena alam tersebut akan benar-benar terjadi.
Menurut model dinamis Maslov, hujan meteor ini terletak di konstelasi atau rasi bintang Pisces. Kemungkinan, astronom akan menamai hujan meteor baru yang kabarnya bergerak lambat ini dengan sebutan Piscids.
Sumber:Okezone.com