10. Copenhagen Metro, Denmark
Pembangunan sistem transportasi massal Copenhagen Metro yang terletak di ibukota Denmark ini selesai pada 2002. Sistem transportasi ini menghubungkan sejumlah jalur kereta lain yang mampu mengangkut masyarakat di daerah luar kota Copenhagen. Copenhagen Metro juga menyediakan program bersepeda untuk pengguna kereta yang ingin bepergian menggunakan sepeda.
Pada 2006, Copenhagen Metro mencatat nilai 98-99 persen untuk rata-rata keandalan, dengan reputasi kebersihan kereta yang terjaga karena budaya masyarakat Denmark. Kereta ini menggunakan sistem Automated Train System (ATS) yang membuat Copenhagen Metro berjalan dengan jaringan yang sudah diatur melalui komputer. Langkah komputerisasi ini membantu Copenhagen mencapai prestasi dalam hal efisiensi dan keamanan.
9. U-Bahn, Jerman
Walau kata efisiensi terdengar klise untuk menggambarkan moda transportasi di Jerman, namun transportasi publik di negara ini memang pantas menyandang predikat itu. Dengan jaringan kabel bawah tanah yang dimiliki, U-Bahn mampu menjangkau berbagai tujuan kota sepanjang 132 kilometer. U-Bahn juga mengklaim transportasi massal mereka paling sedikit mengalami kecelakaan serta memiliki jangkauan mumpuni di sepanjang jalur bawah tanah dan stasiun. Untuk masalah efisiensi, U-Bahn mengoperasikan kereta setiap 2-5 menit pada saat jam sibuk dan jadwal reguler selama jam biasa.
8. Hong Kong MTR, China
Hampir 90 persen perjalanan masyarakat Hong Kong ditempuh menggunakan transportasi massal. Untuk kegiatan ini, pihak yang paling bertanggung jawab dalam hal ini adalah Hong Kong Mass Transit Rail Way atau biasa disebut Hong Kong Subway. Sistem transportasi massal Hong Kong MTR setiap harinya mengangkut tujuh juta penumpang dengan panjang lintasan 175 kilometer. Kereta di Hong Kong ini juga menjamin tiba tepat waktu. Hong Kong MTR juga tercatat sebagai moda transportasi massal yang memberikan perhatian besar pada hal keselamatan. Bahkan, untuk mendukung faktor ini, pengelola stasiun menggunakan pintu pembatas untuk penumpang agar tidak masuk dalam lintasan ketika kereta tidak berada di stasiun.
Salah satu hal terunik dari Hong Kong MRT adalah Octopus Card. Dengan satu kartu ini, penumpang dapat mengisi ulang untuk keperluan pembelian tiket, makanan ringan, biaya parkir, dan bermacam barang di toko. Bonus lainnya, MTR menawarkan jaringan berkualitas 3G untuk telepon genggam maupun komputer jinjing. Fasilitas teknologi 3G ini berarti bisa memanjakan penumpang untuk melakukan video call ataupun streaming video ketika mereka berkendara di stasiun bawah tanah sekalipun.
7. New York Subway System, Amerika Serikat
Sistem transportasi bawah tanah New York (New York Subway) berada di mana-mana dan menjadi ikon seperti patung Liberty. Dengan usia lebih dari 100 tahun, angkutan ini menawarkan perjalanan ke banyak kota dengan jangkauan 375 kilometer. Pelayanan ekspres yang terpisah dari jalur kereta lokal serta layanan 24 jam per hari sepanjang tahun merupakan fasilitas yang disediakan untuk New York Subway ini.
Kendati pernah diterpa isu soal keselamatan pada 1970-an dan paska serangan 11 September (9/11), transportasi massal New York Subway kini terus berbenah. Salah satunya dengan membuat perubahan melalui program agresif berupa penghilangan coretan-coretan serta pemeriksaan tas bawaan penumpang. Tahun 2006, New York Subway tetap mampu mempertahankan jadwal kereta seperti tahun-tahun sebelumnya. Plus, reputasi kendaraan yang penuh dengan coretan dan kotor telah berganti dengan interior yang lebih bersih dari tahun-tahun sebelumnya. Diperkirakan sebanyak 4,5 juta warga menggunakan moda transportasi massal New York ini.
6. Paris Metropolitan, Prancis
Pada usianya yang mencapai 110 tahun, Paris Metropolitan memiliki jalur sepanjang 214 kilometer dengan letak stasiun berdekatan. Salah satunya adalah stasiun bawah tanah terbesar di dunia, Chatele les Halles. Sistem transportasi di Paris ini ibarat raksasa angkutan karena mampu mengangkut 4,5 juta orang per hari. Bahkan, sistem transportasi ini memiliki jaringan terbesar dari apa yang bisa diakses penumpang lewat kartu Navigo. Kartu ini menyediakan fasilitas kereta ke daerah perdesaan Paris, bus kota, plus program bersepeda yang bisa digunakan penumpang untuk bepergian dari satu tempat ke tempat lainnya. Pengelola kota juga telah memangkas jalur perjalanan untuk memberikan kesempatan bagi lintasan bus ekspres, serta jadwal kereta yang bisa diandalkan. Namun, satu hal yang harus diwaspadai oleh pengguna alat transportasi ini yaitu demonstrasi pegawai.
5. Seoul Metropolitan Subway, Korea Selatan
Sistem moda transportasi massal Seoul ini merupakan salah satu yang terberat karena harus mengelola sebanyak 7 juta komuter setiap hari. Sistem ini juga menjangkau jarak 287 kilometer yang terintegrasi dengan sistem transportasi bus Seoul. Fasilitas lain yang diterima penumpang adalah sistem transportasi publik yang benar-benar mudah digunakan (user friendly). Di setiap kereta, pengelola menyediakan layar lebar yang akan memberitahukan penumpang stasiun pemberhentian berikutnya. Pengumuman ini diberitahukan dalam bahasa Korea dan Inggris.
Sistem transportasi massal Seoul juga menyediakan fasilitas internet Wi-Fi di sepanjang jalur bawah tanah maupun setiap stasiun. Bahkan, pengelola menyediakan robot yang akan membantu penumpang dalam mencari informasi. Fasilitas robot ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Korea Selatan menyediakan robot di setiap rumah tangga mulai 2015-2020. Saat ini, Korea Selatan tengah mencoba menerapkan teknologi robot tersebut pada sistem angkutan bawah tanah mereka.
4. The Tube, London, Inggris
Moda transportasi bawah tanah London ini biasa disebut The Tube dan merupakan yang tertua di dunia. Selain itu, The Tube melayani rute perjalanan sepanjang 400 kilometer. Transportasi ini mencatat rekor sebagai transportasi paling banyak digunakan dengan penumpang sebanyak 1 miliar orang pada 2007. Rute angkutan ini menghubungkan rangkaian rel lain seperti Docklands Light Railway, di mana penumpang bisa menikmati panorama alam sepanjang sungai Thames. Kereta juga menawarkan layar lebar yang akan menunjukkan jadwal kereta berikutnya, serta tempat duduk yang nyaman.
Kendati pernah menerima laporan keterlambatan pemberangkatan kereta pada 2006, pengelola saat ini terus berupaya untuk meningkatkan keandalannya. Moda transportasi ini juga pernah mengalami musibah pemboman pada 2006. Namun, kini tingkat pengamanan ditingkatkan dengan dipasangnya sejumlah kamera CCTV dan kehadiran polisi di beberapa lokasi. Dalam sebuah survei yang dibuat TripAdvisory, penjelajah menilai sistem transportasi The Tube merupakan yang terbaik di dunia. Angkutan ini juga relatif aman untuk ukuran angkutan bawah tanah dengan rata-rata kecelakaan 1 berbanding 300 juta.
3. Taipei MRT, Taiwan
Sistem transportasi bawah tanah di Taiwan ini merupakan yang paling mahal di dunia. Namun, mempertimbangkan bahwa Taipei MRT pernah menjadi peringkat pertama selama tiga tahun berturut-turut untuk masalah keselamatan, keandalan, dan kualitas, biaya yang dikeluarkan begitu kecil. Taipei MRT kini menawarkan layar lebar bagi penumpang untuk melihat waktu perjalanan menggunakan bahasa Mandarin, Taiwanese, Hakka, dan Inggris. Seluruh stasiun menggunakan pendingin ruangan, dengan jadwal keberangkatan kereta yang selalu tepat waktu.
Pengelola juga menerapkan kebijakan ketat perihal kebersihan dengan melarang penumpang makan, merokok, ataupun mengunyah permet karet selama di kereta atau stasiun. Hasilnya, penumpang memberikan nilai 95,5 persen untuk kerapian angkutan Taipei MRT ini. Sebagai tambahan, sistem transit Taipei MRT juga menyediakan gondola yang menghubungkan kebun binatang Taipei dan Maokong. Sejak jumlah penumpang kereta ini mencapai rata-rata 1,1 juta, rasanya fasilitas tersebut merupakan ide yang cemerlang.
2. The Moscow Metro, Rusia
Moskow memiliki salah satu rangkaian kereta listrik tertua di dunia dan sistem paling berat kedua di dunia dengan mengangkut lebih dari 7,5 juta orang per hari. Jaringan rute angkutan ini mencapai 293 kilometer dan menawarkan kebersihan stasiun yang terjaga.
Penumpang juga dapat menikmati pemandangan yang penuh dengan hiasan, arsitek Baroque yang bakal menghibur penumpang di sepanjang perjalanan. Banyak kalangan menilai moda transportasi bawah tanah Moskow ini merupakan salah satu sistem andal di dunia, dengan memberangkatkan sebanyak 40 kereta per jam. Dengan jumlah tersebut, penumpang bisa menunggu jadwal kereta selanjutnya, jika ingin menikmati pemandangan arsitektur lebih lama. Moscow Metro juga tercatat sebagai stasiun yang paling sedikit mengalami kecelakaan dan sistem transportasi publik ini muncul sebagai salah satu yang terbaik di dunia.
1. Tokyo Metropolitan, Jepang
Moda transportasi bawah tanah Jepang ini menjadi salah satu yang paling banyak digunakan di dunia, dengan rata-rata penumpang sebanyak 6 juta orang per hari. Seluruh jaringan transportasi Tokyo juga melayani rute sepanjang 27.270 kilometer dari monorel hingga kereta bawah tanah terpanjang. Budaya Jepang yang sangat menjunjung tinggi kebersihan tampak dalam pengelolaan moda transportasi ini. Fasilitas lain yang ditawarkan adalah kursi yang bisa dihangatkan, serta sistem pesan komputerisasi yang akan memberitahukan posisi penumpang dan kota tujuan berikutnya. Sistem ini tersedia dalam bahasa Jepang dan Inggris. Reputasi kereta Jepang sangat diakui dalam hal ketepatan waktu. Kecelakaan akibat kejahatan maupun aksi vandalisme juga sangat jarang. Sistem di stasiun akan menunjukkan posisi penumpang bagian depan dari pintu kereta bawah tanah.