Puisi: Aku merindukanmu





Betapa aku merindukanmu saat ini

saat kau tiada disampingku
saat kau tiada mendengarkan celoteh manjaku
saat kuterpuruk dalam luluh hati ini

Malam terus berlalu tanpa pamit kepada sang Purnama
melaju pergi tanpa bisik dedaunan yang mengkerut dingin
tanpa sapa dan mimpi indah sang Bayu yang mengelus pedih
mendamba hati putih yang sesejuk embun pagi yang menetes lirih

Seandainya kau hadir saat ini di sisiku 
aku kan bercerita tentang rusa dan gajah di hutanku yang kelam
juga tentang sungai dan lautku yang tak bersahabat
yang menderaku hingga ku luluh tak bersuara ...terdiam...

Kini asaku tinggallah secuil roti saja
yang tak dapat mengikis habis rasa resahku
yang membalut dingin dalam terpaan angin malam
yang mengukir kata tanpa belaian mimpi indahmu

aku hanya berharap bahwa penaku kan terus melaju 
mengukir indah namamu di setiap sisi relung hatiku
agar dinginnya hati tak terasakan lagi 
agar aku kuat dan tegar menghadapi liriknya dunia yang majemuk...
This entry was posted in . Bookmark the permalink.