Belum Digaji, Para Pemain Makan Nasi Bungkus

Tuntutan mayoritas pemain kompetisi Indonesia Super League (ISL) dan Indonesia Premier League (IPL) agar gaji mereka yang nunggak untuk dilunasi kemarin ( 7 juni) belum sepenuhnya terpenuhi. Banyak klub masih belum sanggup membayar gaji pemainnya.

Presiden Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) Ponaryo Astaman mengungkapkan, untuk menyelesaikan persoalan tersebut APPI sudah bertemu dengan PT Liga Indonesia (operator ISL) dan PT LPIS (operator IPL) terkait dengan banyaknya klub yang nunggak gaji hingga berbulan-bulan. APPI juga sudah bertemu dengan jajaran klub ISL.  "Ada itikad baik dari klub. Ada yang sudah mulai merealisasikan membayar gaji. Bahkan ada yang sudah melunasi gaji yang tertunda," kata Ponaryo di Jakarta kemarin siang.

Tapi klub yang belum memenuhi kewajibannya jumlahnya lebih banyak (lihat grafis). Untuk itu APPI memberikan tenggat waktu kepada klub untuk membereskanya sampai 15 Juni mendatang.  "APPI meminta klub harus bertanggjungjawab selambatnya 15 Juni. Jika terlampaui batas itu kami akan melakukan upaya solidaritas dan upaya yang dianggap perlu," tegas Ponaryo.

Bentuk  solidaritas seperti apa yang akan dilakukan?  "Bentuk konkretnya seperti apa solidaritas itu saat ini masih dalam proses. Kami terus berkoordinasi. Ada tiga opsi yang kami siapkan. Tapi pingginya nanti Cuma ada satu opsi. Tapi kami berharap itu tidak perlu terjadi," kata Bambang Pamungkas, wakil presiden APPI. Ketika didesak apakah opsi itu berupa mogok Bambang enggan menjawab. "Lihat saja nanti," lajut kapten Persija itu.

Sementara itu, kapten Persema Bima Sakti yang mewakili klub klub IPL mengungkapkan kondisi yang "mengerikan" dari salah satu klub ISL Bontang FC.  Selain gaji yang belum cair selama lima setengah bulan  terakhir para pemia juga terkesan tidak diurus oleh manajemen. Sampai sampai pemain hanya makan nasi bungkus sebelam bertanding.      

"Saya sangat sedih saat main melawan Bontang FC kemarin. Saya begitu trenyuh dan sedih. Di Bontang, kami pemain Persema masih bisa makan nasi kotak di sana. Musim-musim sebelumnya prasmanan. Tapi pemain Bontang FC makannya nasi bungkus dengan lauk ikan dibelah dua. Itu mereka makan beberapa jam sebelum bertanding menghadapi kami (Persema). Saya tidak sampai hati. Itu saya lihat dengan mata kepala saya," beber Bima Sakti. "Saya sangat berharap kondisi ini segera berakhir," sambungnya.

http://www.jpnn.com/
This entry was posted in . Bookmark the permalink.